Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Kiat BERTETANGGA SECARA ISLAMI

Mempunyai tetangga yang rukun dan lingkungan yang nyaman merupakan dambaan setiap orang. Bagaimanakah kiat hidup bertetangga secara islam ? ~ Bila ingin membangun rumah atau mengontrak di sebuah pemukiman   Pilihlah tempat yang kebanyakan penduduknya masih terlindungi dengan moral- moral islam. karena keburukan tetangga merupakan bencana bagi kelangsungan hidup dalam menjalankan agama. ~ Jadilah orang yang paling rukun, akrab dan mudah bersosialisasi Jadikan mereka sebagai mitra dalamberlomba-lomba menuju kebaikan. Bukankah Al Qur'an sendiri memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan taqwa, bukan dalam permusuhan. ~ Hormati hak-hak mereka, jangan menyetel radio atau TV dengan suara yang tinggi Karena hal ini dapat menyebabkan kebencian mereka terhadap kita. Meskipun kita berdalih bahwa ini merupakan rumah kita dan kita bebas melakukan apapun sesuai kemauan kita tetapi kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. ~ Bila kita memasak mak

Kerukunan antar Tetangga

A. Pengertian Kerukunan   1. Kamus Besar Bahasa Indonesia Rukun: a. Baik dan damai; tidak bertengkar (tt pertalian persahabatan dsb) b. Bersatu hati; bersepakat c. Kampung rukun warga d. Tani perkumpulan kaum tani e. Tetangga perkumpulan antara orang yg bertetangga f. Warga perkumpulan antara kampung yg berdekatan (bertetangga) dalam suatu kelurahan g. Kerukunan: perihal hidup rukun, rasa rukun, kesepakatan. 2. Kamus Seasite Rukun: Tidak pernah bertengkar, bersatu, baik dan damai. 3. Istilah Kerukunan Kerukunan dibagi dalam 2 istilah. Pertama, demografis dan fakta sosiologis. Pengertianya adalah kenyataan sosial adanya kelompok yang tinggal menetap bersama disebuah negara. Kedua, ideologi dan konsep normatif tentang cara hidup (way of life). Dimana sebuah tatanan sosial ideal berupa lambang dari prinsip keadilan sosial yang mengemukakan tentang hak-hak, nilai, dan kesetaraan kelompok. Sedangkan p

Dikala Sakit…

Bismillah…… washalatu wassalamu ‘ala Rasulillah wa’ala aalihi wa ashabihi waman tabi’ahum biihsan ila yaumiddin…. amma ba’du Saudariku, semoga Allah merahmatimu. Begitu banyak kenikmatan yang Allah karuniakan kepada kita. Kenikmatan yang tiada terhitung dan tak dapat pula diganti dengan emas permata. Salah satunya adalah nikmat sehat yang banyak kita lalaikan. Akan tetapi, bagaimana jika Allah menghendaki kesehatan itu lenyap dari kita sehingga kita menderita sakit? Apakah yang harus kita lakukan agar sakit yang kita alami dapat berubah menjadi ladang pahala dan penghapus dosa? Orang yang sedang jatuh sakit berkewajiban untuk rela menerima ketetapan Allah, bersabar menghadapi takdir-Nya, dan berprasangka baik kepada-Nya. Semua itu akan lebih baik baginya.Hal itu sebagaimana pernah disinggung Rasullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خير

Menuai Pahala dalam Hidup Bertetangga

Tetangga merupakan orang yang sangat dekat dalam keseharian kita. Jika kita keluar rumah, maka tetangga-lah yang kita temui pertama kali. Saat kita membutuhkan bantuan, tetangga-lah yang pertama kali kita datangi pintu rumahnya. Sangat tidak mungkin bagi kita untuk hidup tanpa tetangga. Sungguh tetangga sangatlah penting artinya dalam kehidupan kita hingga Allah memerintahkan untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangga. “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun.  Dan berbuat baiklah kepada orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya kalian…” (Qs. An-Nisa’: 36) Bahkan tetangga begitu mulianya dalam ajaran Islam hingga Malaikat Jibril senantiasa berpesan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu menjaga hak tetangga. “Senantiasa Jibril berpesan kepadaku tentang (hidup) bertetangga, sampai