Langsung ke konten utama

Aspek Dampak Lingkungan Akibat Polusi Udara

Usaha pengarangan tempurung kelapa mempunyai dampak terhadap polusi udara dari asap yang dihasilkan usaha milik Bapak Hasan yang sangat berpengaruh polusi udara baik siang maupun malam di lingkungan Perumahan Griya Mustikasari RW.09 dan warga sekitarnya.

Meskipun beberapa warga sudah tutup pintu serta jendela, segera lakukan evakuasi selektif bagi orang beresiko seperti balita, ibu hamil, orang tua, dan penderita gangguan pernapasan ke tempat bebas pencemaran. Asap yang ditimbulkan tetap saja masuk ke dalam ruangan rumah, sehingga sering warga kami sesak nafas dan batuk-batuk pada saat bangun tidur.

Melihat dampak yang berbahaya demikian, maka wajar bila masyarakat Perumahan Griya Mustikasari RW.09 harus menghindari proses pembakaran pembuatan arang batok kelapa (tempurung kelapa) atau menutup tempat usaha tersebut atau pindah ke lokasi lain yang tidak menimbulkan pencemaran udara.

Dampak asap begitu luas, jangka pendek asap yang berupa bahan iritan (partikel) akibat pembakaran pembuatan batok kelapa berdampak negatif terhadap kesehatan khususnya warga kami. Pengaruhnya dalam jangka pendek itu adalah niengiritasi saluran pernafasan dan dapat diikuti dengan infeksi saluran pernafasan sehingga timbul gejala berupa rasa tidak enak di saluran pernafasan.

Gejalanya seperti batuk, sesak nafas (pneumonia) yang dapat berakhir dengan kematian. Selain itu asap juga mengiritasi mata dan kulit, mengganggu pernafasan penderita penyakit paru kronik seperti asma dan bronchitis alergika. Sedangkan CO pada asap dapat juga menimbulkan sesak nafas, sakit kepala, lesu, dan tidak bergairah serta ada perasaan mual.

Dampak jangka panjang bahan-bahan mengiritasi saluran pernafasan dapat menimbulkan bronchitis kronis, emfisema, asma, kanker paru, serta pneumokoniosis.
Melihat kenyataan tersebut, menurutnya perlu dilakukan pengendalian dampak asap pembakaran pembuatan batok kelapa di wilayah ini.

Di samping berpengaruh terhadap kenyamanan hidup, polusi udara berpotensi mempengaruhi kesehatan masyarakat, antara lain menimbulkan berbagai penyakit.


Mengganggu Kesehatan

Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua karena faktor lingkungan yang buruk.

Terdapat korelasi yang kuat antara pencemaran udara dengan penyakit bronchitis kronik (menahun). Walaupun asap hampir selalu menjadi urutan tertinggi sebagai penyebab dari penyakit pernafasan menahun, sulfur oksida, asam sulfur, pertikulat dan nitrogen dioksida telah menunjukkan sebagai penyebab dan pencetus asthma brochiale, bronchitis menahun dan emphysema paru.

Hubungan yang sebenarnya antara pencemaran udara dan kesehatan atau pun timbulnya penyakit yang disebabkannya masih merupakan problema yang sangat komplek. Banyak faktor-faktor lain yang ikut menentukan hubungan sebab akibat ini.
Pada umumnya data morbiditas dapat dianggap lebih penting dan berguna daripada data mengenai mortalitas. Apalagi penemuan-penemuan kelainan fisiologik pada kehidupan manusia yang terjadi lebih dini sebelum tanda-tanda penyakit dapat dilihat atau pun dirasa, sebagai akibat dari pencemaran udara, jelas lebih penting lagi artinya. Tindakan pencegahan mestinya telah perlu dilaksanakan pada tingkat yang sedini mungkin.

Dampak Terhadap Kesehatan
Dampak jangka panjang bahan-bahan mengiritasi saluran pernafasan dapat menimbulkan bronchitis kronis, emfisema, asma, kanker paru, serta pneumokoniosis.
Melihat kenyataan tersebut, menurutnya perlu dilakukan pengendalian dampak asap pembakaran pembuatan batok kelapa di wilayah ini.

Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. diudara ambien, gas khlorin dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen.


Penyakit
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara asap adalah:
  1. Bronchitis kronika.
  2. Emphysema pulmonum.
  3. Bronchopneumonia.
  4. Asthma bronchiale.
  5. Cor pulmonale kronikum.
  6. Kanker Paru-Paru.
  7. Polusi Udara Tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar CO Hb sama atau lebih besar dari 50%, akan dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu faal jantung.
  8. Kanker Lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.
  9. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan hematologik. Hambatan pembentukan antibodi terhadap influenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi.

PENGENDALIAN DAN Pencegahan
  1. Memasang scruber pada cerobong asap.
  2. Memodifikasi pada proses pembakaran.
  3. Dengan melengkapi alat penangkap debu ( Electro Precipitator ).
  4. Dengan melengkapi water sprayer pada cerobong.
  5. Pembersihan ruangan dengan sistim basah.
  6. Pemeliharaan dan perbaikan alat penangkap debu.
  7. Menggunakan masker.
  8. Menutup tempat usaha dan pindah di lokasi baru yang jauh dari pemukiman masyarakat sekitar oleh karena pencemaran udara / polusi udara.

PENANGGULANGAN
Mengatur pertukaran udara di dalam ruang seperti mengunakan exhaust-fan.


Kami pengurus RT.01 RW.09 mengucapkan terima kasih atas masalah pengaduan warga perumahan Griya Mustikasari khususnya RT.01 yang secara langsung terkena dampak polusi udara dari asap yang ditimbulkan oleh pembakaran batok kelapa. Laporan complaint warga tanggal 23 Oktober 2011 langsung ditindak lanjuti oleh instansi Kelurahan Kustikasari dan Kecamatan Mustikajaya. sekali lagi seluruh warga perumahan mengucapkan terima kasih kepada semua para pengurus terkait RT, RW, Babinsa, Binmaspol dan tokoh masyarakat.

1)      Bapak Wiwik                                        ( Ketua RT.05/01 )
2)      Bapak Samit                                        ( Ketua RW.01 )
3)      Bapak Sugito                                       ( Ketua RT.01/09 )
4)      Bapak Ujang                                        ( Ketua RW.09 )
5)      Bapak M Yunus                                    ( Kepala Kelurahan Mustikasari )
6)      Bapak Drs. Nadih Arifin M.Si.                ( Kepala Camat Mustikajaya )
7)      Bapak Sukarno                                     ( Binmaspol Mustikasari )
8)      Bapak Mardiono                                   ( Babinsa Mustikasari )

Komentar

  1. Yang aku perhatikan tiap berangkat kerja kira2 habis subuh, masih adanya kabut yang sangat bau menyengat, mungkin masihnya membakar Arang secara sembunyi2 kali, karena kabut yang tebal dan berbau bekas bakaran, mungkin itu yang aku sampaikan wassalam p Marsono.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Tertib Rukun Tetangga (RT) 01 Perumahan Griya Mustikasari

TATA TERTIB WARGA RUKUN TETANGGA  (RT) PERUMAHAN GRIYA MUSTIKASARI RUKUN TETANGGA (RT) 01, RUKUN WARGA (RW) 09 KELURAHAN  MUSTIKASARI, KECAMATAN MUSTIKAJAYA, KOTA BEKASI KEPUTUSAN KETUA RT.01  RW.09 NOMOR : 001 / RT.01 / XI / 2011 TENTANG TATA TERTIB WARGA RUKUN TETANGGA (RT) 01 Bismillahirrahmanirrahim, Ketua Rukun Tetangga (RT.01), Rukun Warga (RW.09) Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi Menimbang : Bahwa, seiring dengan perkembangan jumlah warga yang menghuni wilayah RT.01 terus bertambah, seiring memunculkan tindakan-tindaakan warga yang dapat mengganggu ketertiban, ketentraman, kebersihan dan kenyamanan warga RT.01 secara umum. Bahwa, tidak adanya kesamaan pandang tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh warga RT.01 yang berkaitan dengan usaha menjaga ketertiban, ketentraman, kebersihan dan kenyamanan warga sangat dimungkinkan menimbulkan gesekan antar warga. Bahwa, sampai saat ini belum terdapat pera

Perumahan Nuansa Alam

Perumahan Griya Mustikasari: “Perumahan Nuansa Alam” yang Makin Berkembang Sejak dibangun pada tahun 1998,Perumahan Griya Mustikasari yang terletak cukup strategis (berada di jalur alternatif menuju Pintu Tol Bekasi Timur mengalami perkembangan cukup signifikan. Berdiri di atas lahan sekitar 10 ha, perumahan Griya Mustikasari saat ini telah berhasil dikembangkan sekitar 100 persen. Berbagai cluster, serta fasilitas umum/fasilitas sosial (fasum/fasos) telah dibangun untuk mendukung kenyamanan hunian di perumahan Griya Mustikasari. Bertemakan 'Perumahan Nuansa Alam', pengelolaan perumahan ini yang membidik segmen pasar kelas menengah ini diarahkan pada konsep hunian yang sangat menekankan kepada penciptaan sebuah lingkungan hidup yang harmonis dilengkapi dengan prasarana dasar yang memadai. Sejak tahun 2002 seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia penjualan rumah di Griya Mustikasari meningkat pesat. Respon masyarakat yang begitu antusias tentunya tidak lepas dari s