Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) bersama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tengah menyiapkan program bagi-bagi rumah gratis pada masyarakat miskin. Hal itu dilakukan di tengah isu rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), agar sebagian masyarakat dapat berkurang bebannya.
Eddy Ganefo, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APERSI mengatakan, program tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahap. Dan sebagai tahap awal, akan dibagikan sedikitnya empat sampai lima buah rumah gratis untuk masyarakat miskin di kawasan Jakarta dan kota-kota hinterland yang mengelilinginya.
"Kami akan siapkan 1.000 unit rumah gratis untuk masyarakat miskin di Indonesia. Tentunya akan bertahap. Pertama di Jabodetabek dulu di bulan Ramadhan nanti. Konsepnya mungkin akan seperti reality show," kata Eddy dalam acara Musyawarah Nasional IV Apersi di Jakarta, kemarin (12/6).
Eddy menjelaskan, spesifikasi rumah yang akan dibagikan adalah rumah subsidi, seharga Rp88 juta sampai Rp125 juta. Sedangkan tipe rumahnya antara tipe 21 meter persegi sampai 36 meter persegi.
Mengingat ini adalah program bagi-bagi rumah gratis, Eddy berharap masyarakat miskin yang menerima rumah tersebut nantinya tidak harus membayar biaya administrasi apapun. "Kami inginnya bersih dari pungutan-pungutan," ujar Eddy.
Eddy Ganefo, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APERSI mengatakan, program tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahap. Dan sebagai tahap awal, akan dibagikan sedikitnya empat sampai lima buah rumah gratis untuk masyarakat miskin di kawasan Jakarta dan kota-kota hinterland yang mengelilinginya.
"Kami akan siapkan 1.000 unit rumah gratis untuk masyarakat miskin di Indonesia. Tentunya akan bertahap. Pertama di Jabodetabek dulu di bulan Ramadhan nanti. Konsepnya mungkin akan seperti reality show," kata Eddy dalam acara Musyawarah Nasional IV Apersi di Jakarta, kemarin (12/6).
Eddy menjelaskan, spesifikasi rumah yang akan dibagikan adalah rumah subsidi, seharga Rp88 juta sampai Rp125 juta. Sedangkan tipe rumahnya antara tipe 21 meter persegi sampai 36 meter persegi.
Mengingat ini adalah program bagi-bagi rumah gratis, Eddy berharap masyarakat miskin yang menerima rumah tersebut nantinya tidak harus membayar biaya administrasi apapun. "Kami inginnya bersih dari pungutan-pungutan," ujar Eddy.
Komentar
Posting Komentar