Langsung ke konten utama

Dinding Terkena Rembesan Air, Ini Solusinya!



Rembesan air di dinding terkadang terlihat saat
musim hujan seperti sekarang ini. Meski demikian, tak jarang pula
rembesan air terjadi di dinding yang bersebelahan dengan kamar mandi
yang lembap.

Rembesan air di dinding bisa disebabkan karena plesteran dinding luar tidak bersifat waterproof (tahan air) atau dampproof (tahan
lembap). Akibatnya, muncul bercak-bercak noda pada dinding. Selain itu
di bagian interior cat biasanya akan menggelembung karena ada air yang
terperangkap di antara cat dan bidang dinding.

Solusi yang bisa diambil antara lain:
1. Lapisi dinding rumah Anda dengan waterproofing type coating yang biasa dijual di toko-toko bahan bangunan.

2.
Lapisi plesteran lama pada dinding bagian luar rumah dengan plesteran
baru yang ditambah zat aditif. Zat aditif yang cocok untuk dinding waterproofing adalah redseal atau weldcrete coating. Redseal adalah waterproofing yang anti lembap (dampproof), sedangkan weldcrete coating adalah zat aditif campuran mortar untuk aplikasi anti air.

3. Perbaiki retakan jika ada retakan itu yang menyebabkan rembesan. Jika sudah diperbaiki, lanjutkan dengan langkah nomor dua.

4.
Jika rembesan tidak terlalu parah, kupas cat lama pada bagian yang
lembap atau rembes sampai bertemu dengan acian/plesteran dinding, lalu
bersihkan dengan air dan tunggu sampai kering. Setelah kering, gunakan
zat aditif weldcrete coating dengan takaran 1 kg untuk menutupi
dinding seluas kurang lebih 5 m2. Tunggu beberapa hari, baru kemudian
cat ulang dinding tersebut. Sebaiknya hal ini Anda lakukan di musim
kemarau.

Selamat mencoba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Tertib Rukun Tetangga (RT) 01 Perumahan Griya Mustikasari

TATA TERTIB WARGA RUKUN TETANGGA  (RT) PERUMAHAN GRIYA MUSTIKASARI RUKUN TETANGGA (RT) 01, RUKUN WARGA (RW) 09 KELURAHAN  MUSTIKASARI, KECAMATAN MUSTIKAJAYA, KOTA BEKASI KEPUTUSAN KETUA RT.01  RW.09 NOMOR : 001 / RT.01 / XI / 2011 TENTANG TATA TERTIB WARGA RUKUN TETANGGA (RT) 01 Bismillahirrahmanirrahim, Ketua Rukun Tetangga (RT.01), Rukun Warga (RW.09) Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi Menimbang : Bahwa, seiring dengan perkembangan jumlah warga yang menghuni wilayah RT.01 terus bertambah, seiring memunculkan tindakan-tindaakan warga yang dapat mengganggu ketertiban, ketentraman, kebersihan dan kenyamanan warga RT.01 secara umum. Bahwa, tidak adanya kesamaan pandang tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh warga RT.01 yang berkaitan dengan usaha menjaga ketertiban, ketentraman, kebersihan dan kenyamanan warga sangat dimungkinkan menimbulkan gesekan antar warga. Bahwa, sampai saat ini belum terdapat pera

Perumahan Nuansa Alam

Perumahan Griya Mustikasari: “Perumahan Nuansa Alam” yang Makin Berkembang Sejak dibangun pada tahun 1998,Perumahan Griya Mustikasari yang terletak cukup strategis (berada di jalur alternatif menuju Pintu Tol Bekasi Timur mengalami perkembangan cukup signifikan. Berdiri di atas lahan sekitar 10 ha, perumahan Griya Mustikasari saat ini telah berhasil dikembangkan sekitar 100 persen. Berbagai cluster, serta fasilitas umum/fasilitas sosial (fasum/fasos) telah dibangun untuk mendukung kenyamanan hunian di perumahan Griya Mustikasari. Bertemakan 'Perumahan Nuansa Alam', pengelolaan perumahan ini yang membidik segmen pasar kelas menengah ini diarahkan pada konsep hunian yang sangat menekankan kepada penciptaan sebuah lingkungan hidup yang harmonis dilengkapi dengan prasarana dasar yang memadai. Sejak tahun 2002 seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia penjualan rumah di Griya Mustikasari meningkat pesat. Respon masyarakat yang begitu antusias tentunya tidak lepas dari s

Aspek Dampak Lingkungan Akibat Polusi Udara

Usaha pengarangan tempurung kelapa mempunyai dampak terhadap polusi udara dari asap yang dihasilkan usaha milik Bapak Hasan yang sangat berpengaruh polusi udara baik siang maupun malam di lingkungan Perumahan Griya Mustikasari RW.09 dan warga sekitarnya. Meskipun beberapa warga sudah tutup pintu serta jendela, segera lakukan evakuasi selektif bagi orang beresiko seperti balita, ibu hamil, orang tua, dan penderita gangguan pernapasan ke tempat bebas pencemaran. Asap yang ditimbulkan tetap saja masuk ke dalam ruangan rumah, sehingga sering warga kami sesak nafas dan batuk-batuk pada saat bangun tidur. Melihat dampak yang berbahaya demikian, maka wajar bila masyarakat Perumahan Griya Mustikasari RW.09 harus menghindari proses pembakaran pembuatan arang batok kelapa (tempurung kelapa) atau menutup tempat usaha tersebut atau pindah ke lokasi lain yang tidak menimbulkan pencemaran udara.